Renungan: Mencari Kehendak Tuhan

Gambar: stokpic.com

Pernahkah anda berjumpa dengan seseorang yang berkata “sedang mencari kehendak Tuhan”?. Ini satu kerinduan yang baik bagi seorang Kristen. Dengan cara itu maka akan dapat memuliakan Tuhan atau setidaknya menunjukkan ketaatan hidup padaNya. Jika anda saat ini memiliki kerinduan seperti ini, untuk menemukannya perlu bertindak dengan beberapa langkah atau tahap. Ada kehendak Tuhan yang bersifat umum atau luas, tetapi ada juga yang memang kepada pribadi khusus.

Kehendak Tuhan secara umum, yang berlaku bagi semua orang, seperti beberapa hal dibawah ini. Pertama, jangan ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Dalam 2 Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”. Ini kehendak Tuhan yang mendasar dan menuntut respons secepatnya. Semua orang agar berbalik kepada Allah dan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat serta berdosa. Kenapa? Jika tidak demikian maka manusia akan binasa. Artinya akan selamanya jauh dari hadirat Tuhan dan berada dalam hukuman neraka kekal. Maka perlu bertobat, yaitu pembalikan arah 180 derajat.

Ayo sadar dan koreksi diri, jika merasa belum bertobat, saat inilah waktunya. Kedua, hidup kudus atau menjaga kekudusan hidup. Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan (1 Tesalonika 4:3). Dan dalam 1 Petrus 1: 15 – 16 “1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu  sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu  , sebab Aku kudus”. Fase kehidupan setelah dimulai dengan pertobatan dan terus harus dilanjutkan dengan menjaga kekudusan hidup bagi Tuhan. Disini umat Tuhan dituntut untuk membuktikan atau menunjukkan buah pertobatan dengan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan Allah.

Perjuangan hidup untuk menunjukkan iman Kristen sering menghadapi berbagai tantangan dan gelombang kehidupan. Ada yang kuat dan tahan banting, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami proses bagaikan roda kehidupan. Terhempas dan kandas. Merangkak dalam gersangnya damai, bagaikan tanah kering yang mengharapkan air setetes. Disini perlu sebuah ruang diskusi dengan Tuhan. Biar Tuhan isi ruang hampa dan hambar, perlu pengakuan keserakahan keberdosaan dan biarkan Dia saja yang menjamah dan mengampuni semua cemar serta salah kita (1 Yohanes 1:9). Tuhan akan pulihkan sehingga tujuan pengudusan yang Allah kehendaki itu akan menjadi sebuah kenyataan hidup, yang untuknya Allah telah memilih serta memisahkan anda dari milyaran manusia didunia ini. Allah memilih anda dan memisahkan bukan untuk pajangan melainkan untuk dipakai menjadi alat ditanganNya.

Untuk dipakai menjadi saluran berkat Allah bagi orang lain. Ketiga, ini mungkin yang sering anda dengarkan yaitu “mengucapsyukur”. Artinya disini umat dituntut  untuk menyampaikan syukurnya kepada Tuhan Allah atas semua berkat dan penyertaanNya atas kehidupan selama ini. Harus berterimakasih atas semua hal yang telah Tuhan perbuat atas hidup kita. Dalam kitab 1 Tesalonika 5:18 dikatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal,  sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. Sekali lagi “Mengucap syukurlah dalam segala hal”, untuk hal-hal yang enak, mungkin mudah untuk mengucap syukur, tetapi bagaimana dengan hal-hal yang lain?  Orang yang tahu menghargai penyertaan dan menghitung berkat Tuhan, pasti akan mudah bersyukur. Pasti lebih enak bersyukur daripada mengeluh atau menggerutu.

Coba selalu hitung berkat Allah dalam hidup anda setiap hari maka hati anda akan lebih mudah untuk bersyukur kepadaNya. Inilah yang dikehendaki Tuhan Allah untuk saudara terapkan dalam hidup ini. Dan mungkin masih ada yang lain lagi tentang kehendak Allah secara umum lainnya tetapi ini yang utama untuk dimengerti dan dilakukan selalu.

Untuk kehendak Allah secara khusus dalam hidup anda, bisa bersifat prinsip tetapi mungkin juga kasuistik. Untuk mencari dan menemukan dengan penuh keyakinan dalam mencari kehendak Tuhan yang bersifat pribadi, memang harus berdasar pada kehendak yang umum tadi. Tetapi hal itu merupakan landasan berpijak dan terus diikuti dengan langkah berikutnya. Beberapa hal ini akan menolong anda untuk hal tersebut.

A. Perlu membangun hubungan yang intim atau akrab dengan Tuhan. Ini dimungkinkan melalui pujian, penyembahan, doa dan ibadah. Kedekatan dengan Tuhan Allah, menjadi pintu untuk menyingkapkan maksud atau rencanaNya bagi anda secara pribadi. Seperti kitalah, kalau kita dekat dengan seseorang maka orang tersebut akan menceritakan apa saja atau jika kita bertanya tentang sesuatu, pastilah tidak ada sesuatu yang ditutupi-tutupi. Nikmati persekutuan dengan Tuhan dan nantikan pernyataanNya.

B. Konsultasi dengan pembimbing rohani, bisa teman, pendeta,gembala atau siapa saja. Biasanya ini yang sudah terjalin dalam sebuah relasi baik dan orang tersebut memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman. Tentu tidak semua orang bisa menjadi tempat mencurahkan hal tersebut. Ini penting bagi anda untuk bisa mendapat dukungan dan terbantu meyakini tentang suatu kehendak Allah.

C. Pengalaman pribadi. Kadangkala satu peristiwa dimungkinkan terjadi atas hidup kita. Biasanya satu keadaan itu tidak begitu saja hadir. Pasti ada dasarnya atau tujuannya. Nah disini kepekaan berdasarkan pengalaman hidup pribadi akan menjadi signal kuat membawa kearah kompas yang tepat, Jangan buru-buru, kadangkala kesabaran kita diuji dalam hal ini.

Akhirnya, orang yang dapat menemukan kehendak Tuhan dan mentaatiNya maka akan menikmati ketentraman serta kedamaian. Pasti berkat yang dari Tuhan akan melimpah disepanjang perjalanan hidupnya. Selamat melangkah dan nikmati hidup dalam kehendak Tuhan. Tuhan berkati.

Oleh: Dr. Lasino J. W. P, M.Th., M.Pd.K
(Ketua 1 STT IKAT / Pendeta GPKAI Vila Mutiara Tangerang)